Mengenai Saya

Selasa, 19 Juli 2016

APLIKASI CETAK SURAT SURAT SEKOLAH OTOMATIS UPDATE

Kesempatan kali ini saya akan membahas seputar Aplikasi Cetak Surat Surat Sekolah yang bisa di cetak dengan otomatis maka dari ini surat surat tersebut sangat penting dan alhamdulilah saya bisa membagikan surat surat ini, fungsi surat adalah sebagai perantara penghubung komunikasi yang tertulis di kertas, komunikasi itu sangat penting, dan surat ini berhubungan antara guru dan murid, guru dan orang tua siswa, atau guru dengan pihak lembaga sekolah, nah pada surat ini terdapat banyak surat surat dalam suatu program aplikasi diantaranya :

- Surat Pengantar Rapat
- Surat Mutasi
- Surat Undangan Kepada Siswa
- Surat Undangan Kepada Orang Tua Siswa
- SPPD
- dan masih banyak surat lainnya, tentunya surat ini bisa dicetak dengan banyak bisa beratus atau beribu, surat ini otomatis, silahkan bapak/ibu guru yang ingin mencoba program surat surat sekolah ini bisa di gunakan dan di unduh pada link dibawah yang sudah saya sediakan.
Preview Surat Sekolah
Aplikasi Cetak Surat Surat Sekolah Otomatis Update


Download Disini :
Terimakasih sudah membuka blog ini semoga bermanfaat.

RELATED POSTS:

Mengapa Setelah Menikah, Orang Lain Terlihat Lebih Menarik daripada Pasangan Hidup Sendiri?


Sahabat , banyak yang merasakan hal seperti ini, tapi semoga kita tidak termasuk di antaranya:Sebelum menikah, rasanya calon pasangan hidup kita adalah makhluk terbaik yang Allah ciptakan di muka bumi ini, dia adalah manusia sempurna di mata kita dan tiada yang dapat menandingi. Namun setelah lamaran, mulai banyak terlihat pemuda/pemudi lainnya yang setara dengan dia, bahkan hati terasa ragu dan terus terdengar bertalu-talu; benarkah ia jodohku?

Setelah menikahinya, woow… tiba-tiba saja banyak yang terlihat lebih menarik dari pada pasangan hidup kita. Dan setelah menikah beberapa tahun, rasanya kok yaa semua orang lebih baik dan menarik daripada pasangan hidup sendiri?!

Di mana letak kesalahannya? Apakah pasangan hidup kita telah menyembunyikan borok dan keburukannya sebelum menikah? Sehingga saat kita mengetahuinya kita merasa ilfil? Ataukah pasangan hidup kita kurang menjaga penampilan setelah menikah sehingga rasa cinta kita memudar padanya?

Sahabat, jawaban sebenarnya ada pada hadits Rasulullah sebagai berikut:

“Andaikan anak Adam itu memiliki lembah penuh berisi emas, pasti ia menginginkan lembah kedua! Dan tidak ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali dengan tanah. Dan Allah akan menerima taubat siapa yang mau bertaubat!” (Shahih Muslim, no.1738)

Dari hadits tersebut kita akan tahu bahwa kesalahan sebenarnya sangat mungkin bukan bersumber dari pasangan hidup kita, melainkan dari ketamakan dan kerakusan diri kita sendiri.
Bercerai dengan suami karena ia terlihat hitam dan kulitnya kasar? Cobalah menikahi pria lain, boleh jadi  malah mendapatkan suami dengan kulit putih dan halus, tapi ternyata pemalas dan tidak mau menafkahi keluarga! Aiih…

Jika seorang pria menikahi semua wanita cantik di seluruh Jawa, sudahkah nafsunya terpuasi? Belum tentu! Bisa jadi dia masih ingin menikahi wanita tercantik di Pulau Sumatera!
Yaaa… begitulah tabiat manusia, selalu merasa tidak cukup! Maka, penting bagi kita untuk belajar bersikap qonaah, merasa cukup dengan apa yang Allah berikan untuk kita.

Sahabat sekarang… bisakah kita melihat bahwa pasangan hidup kita saat ini adalah yang terbaik untuk diri kita? Dengan segala kelebihan dan setumpuk kekurangannya, Allah menebar banyak hikmah dalam pertemuan dan bersatunya kita dengannya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan kita tidak mengetahui. 

sumber http://www.akhwatshalihah.net/2016/01/mengapa-setelah-menikah-orang-lain-terlihat-lebih-menarik-daripada-pasangan-hidup-sendiri.html

Dosa Tidak Menutup Aurat, Tidak Bisa Dihapus Dengan Pahala Apapun!



























Bagi anda yang masih suka membuka-buka aurat di depan umum mungkin anda belum tahu betapa banyak manfaat yang bisa anda dapatkan dengan menutup aurat anda. Menutup aurat yang baik adalah dengan menggunakan pakaian yang tidak memperlihatkan kulit bagian aurat, tidak memperlihatkan betuk tubuh yang menarik bagi lawan jenis, tidak tembus pandang.

Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar kaum wanita menyangka jika tidak memakai jilbab “hanyalah” dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan.

Kaum wanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya: “Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.”

Sebagaimana kita ketahui, memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat An-Nur ayat 59. Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan haji mereka.

Sikap Allah di atas ini sama dengan sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa seperti: “Rusak susu sebelanga, karena nila setitik”. Contohnya, segelas susu adalah enak diminum. Tetapi jika dalam susu itu ada setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran tersebut lalu meminum susu tersebut, tetapi kita membuang seluruh susu tersebut.

Begitulah sikap manusia jika ada barang yang kotor mencampuri barang yang bersih. Kalau manusia tidak mau meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu juga Allah tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau satu saja perintah-Nya diingkari.

Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab, yang berbunyi, “Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”

Kaum wanita yang tak memakai jilbab didalam hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji. (sebarkanlah)