Mengenai Saya

Rabu, 13 Juli 2016

Siap-siap! Ponsel Murah India Guncang Pasar, Harganya Rp 52 Ribu


Ponsel murah buatan India, Freedom 251. FOTO: ist
Ponsel murah buatan India, Freedom 251. FOTO: ist
INDIA menjelma menjadi produsen produk murah. Mobil, laptop, telepon seluler (ponsel) pintar siap dipasarkan dengan harga murah meriah. Rencananya, ponsel pintar yang diproduksi India akan dibanderol kurang dari USD 4 atau sekitar Rp 52.400.
Meski murah, smartphone yang diproduksi Ringing Bells Pvt tersebut punya spesifikasi lumayan. Ponsel itu dipersenjatai prosesor quad-core, layar 4 inci, serta dilengkapi kamera depan-belakang. Mereknya adalah Freedom 251.
Bahan baku Freedom 251 diimpor dari Taiwan dan dirakit di sebuah pabrik di Haridwar, dekat Kota Delhi. Ringing Bells Pvt mengumumkan siap mengirim 200 ribu produk ke pasar dalam beberapa pekan mendatang.
Sejak penjualan Freedom 251 diumumkan kepada publik, perusahaan mengklaim hampir 70 juta orang berminat dan men­daftar membeli ponsel tersebut.
Besarnya peminat bahkan sampai membuat website perusahaancrash. Karena hanya 200 ribu unit yang dilempar ke pasar, pembelian akan menggunakan sistem lotre. Pemberitahuan kepada konsumen yang ber­untung bakal dilakukan via e-mail, SMS, dan pesan lain.
Sayangnya, beberapa analis meragukan India mampu membuatsmartphone semurah itu.
''Produsen tidak akan mem­peroleh uang pada ponsel seharga USD 50. Jadi, mengharapkan keuntungan dari ponsel seharga USD 4 adalah ide konyol,'' kata Tarun Pathak, senior analis Counterpoint Technology Market Research, sebagaimana dilansirBloomberg.
Managing Director Ringing Bells Pvt Mohit Goel mengungkapkan, pihaknya tidak berharap keuntungan dari hasil penjualan ponsel.
Dia menyadari bahwa perusahaan akan kehilangan ratusan rupee dari setiap unit ponsel yang terjual. Karena itu, per­usahaan berencana menutup kerugian dari sejumlah kesepakatan iklan dan pemasaran. 

Senangnyaaaaa.. PNS Bakal Makin Kayaaaaaa :)


PNS. Foto: JPNN
PNS. Foto: JPNN
SAMPIT – Ini kabar gembira bagi para Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur. Para abdi negara itu akan semakin kaya karena tunjangan daerah meningkat beberapa kali lipat.
Hal itu akan terwujud mulai tahun anggaran 2017 nanti. Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli mengatakan, rencana kenaikan tunjangan itu mulai dibahas secara internal di Komisi I DPRD Kotim.
”Memang rencana kami seperti itu. Jadi, PNS di Kotim mulai dari staf sampai eselon dua ada penambahan tunjangan daerah yang bersumber dari APBD Kotim,” kata Jhon di laman Radar Sampit, Selasa (12/7).
Menurutnya, penambahan tunjangan tersebut tidak akan menganggu anggaran lain dalam APBD. Pihaknya berkomitmen tidak akan memotong anggaran pembangunan.
Pemangkasan hanya dilakukan pada anggaran perjalanan dinas di semua SKPD yang besarannya di bawah 60 persen. Sebagian besar perjalanan dinas dinilai kurang efektif dan tidak berimplikasi pada kinerja pelayanan publik.
”Saat ini APBD Kotim itu membayar di kisaran Rp 130 miliar untuk biaya perjalanan dinas di semua SKPD dan instansi terkait di bawah naungan Pemkab Kotim. Jadi, anggaran itu yang dialihkan untuk membayar tunjangan PNS. Saya tegaskan lagi, ini tidak akan mengganggu pos anggaran yang diporsikan untuk masyarakat,” kata Jhon.
Jhon melanjutkan, penambahan tunjangan itu bertujuan memacu semangat dan etos kerja PNS. Apabila kinerja PNS di bawah standar, maka sanksi yang diberikan berupa pemotongan tunjangan daerah, bahkan bisa tidak dibayarkan.
”Dari pandangan kami, anggaran besar hanya untuk perjalanan dinas. Lebih baik sekalian digunakan untuk bayar tunjangan saja dan implikasinya adalah peningkatan kinerja di semua jajaran dan lini,” tuturnya.

Terpisah, Ketua Komisi I Handoyo J Wibowo mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan rapat koordinasi untuk membahas hal tersebut. Pihaknya bersama eksekutif akan merumuskan formulasi untuk peningkatan tunjangan agar tidak menyalahi aturan.

Menurut Handoyo, besaran kenaikan tunjangan yang direncakan masih belum berupa angka pasti. Bisa saja menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
”Tetapi itu belum masuk gaji pokok. Kita hanya bicarakan soal tunjangan daerah yang jadi wewenang daerah saja dulu. Jadi, kalau tunjangan Rp 10 juta, gaji pokok Rp 3 juta, totalnya mereka dapat Rp 13 juta,” tandasnya.


Mengejutkan! Legenda Prancis Sebut Griezmann Tak Layak Jadi Pemain Terbaik Euro 2016


Antoine Griezmann disebut Frank Leboeuf tak pantas jadi Pemain Terbaik Euro 2016. FOTO: AFP
Antoine Griezmann disebut Frank Leboeuf tak pantas jadi Pemain Terbaik Euro 2016. FOTO: AFP
PARIS - Legenda timnas Prancis, Frank Leboeuf, secara mengejutkan mengatakan bahwa Antoine Griezmann tak layak dianugerahi gelar Pemain Terbaik Euro 2016. Seperti diketahui, oleh Komite Teknik UEFA, Griezmann dinobatkan sebagai player of the tournament. Dia juga meraih gelar top skorer dan berhak atas adidas Golden Boot.
Leboeuf justru menilai defender Portugal, Pepe, yang layak menjadi Pemain Terbaik Euro 2016. Pepe dinilainya menjadi salah satu elemen penting dalam keberhasilan Portugal meraih trofi Euro 2016.
"Saya menyukai permainan Griezmann. Tapi, saya rasa dia tidak pantas menjadi Pemain Terbaik Euro 2016. Saya tidak setuju dengan pilihan Komite Teknik UEFA," jelas Leboeuf kepadaRMC.
Imbuhnya," Kami peduli untuk mengkritik pilihan tersebut. Griezmann hanya cemerlang sejak perempat final saja. Di final, dia mendapat dua kesempatan mencetak gol, tapi gagal dia lakukan. Dia tak terlalu banyak berperan di partai final".
Leboeuf juga mengkritik UEFA karena tak terlalu cermat dalam memberikan gelar man of the match. UEFA disebutnya terlalu berpatokan pada pemain yang bisa mencetak gol.
"Banyak pemain yang tak mencetak gol dan sebenarnya layak menjadi man of the match. Salah satunya Pepe. UEFA sudah tepat memilih dia sebagai man of the match di laga final. Tapi, dia seharusnya mendapat lebih," beber Leboeuf.

"Pepe tampil gemilang dari awal hingga akhir turnamen. Tanpa dia, lini belakang Portugal tak akan kokoh. Sementara Griezmann, dia tak gemilang di laga perdana dan bahkan dicadangkan pada laga kedua. Di final, dia juga bermain buruk," pungkas Leboeuf.





Heboh! Kakek 63 Tahun Nikahi Gadis Cantik, Lihat tuh Dekapannya

DEKAP ISTRI. Haji Nasir, mendekap istrinya Mila yang baru dinikahi Senin, 11 Juli di Bone. Foto: ASHRY SAMAD/FAJAR
DEKAP ISTRI. Haji Nasir, mendekap istrinya Mila yang baru dinikahi Senin, 11 Juli di Bone. Foto: ASHRY SAMAD/FAJAR
NETIZEN dihebohkan perkawinan beda generasi. Haji Nasir, warga Patimpeng berusia 63 tahun itu, mempersunting Milawati, gadis cantik berusia 18 tahun asal Desa Suwa, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulsel, pada 11 Juli 2016.  Umur keduanya terpaut 45 tahun.
MUHAMMAD ASHRI SAMAD-Bone
Harian FAJAR (Jawa Pos Group) pun menelusuri kediaman pengantin. Untuk mencapai lokasi dituju, harus menempuh perjalanan sekitar 90 kilometer dari Kota Watampone ke Desa Suwa. Waktu tempuhnya satu jam 47 menit mengendarai roda dua.
Akses jalanan bergelombang ditambah aneka ukuran lubang. Akhirnya sampai ke Kompleks PTP Pabrik Gula Camming di Desa Suwa, disambut Haji Nasir dan mertua lelakinya, Nasaruddin (48).
Mulanya Haji Nasir kelihatan canggung. Setelah mendapat penjelasan, obrolan pun mulai cair. Haji Nasir mulai terbuka terkait mula awal perkenalannya dengan sang istri.
"Sebenarnya saya tidak pernah pacaran. Mengalir begitu saja. Tetapi memang, sebelum bertemu dengan Mila, saya sudah dua kali datang ke rumahnya. Pas bertamu kedua, saya langsung melamar. Alhamdulillah diterima," jelas pria kelahiran 1953 itu, Selasa, 12 Juli.
Haji Nasir bercerita, Mila merupakan istri keduanya. Istri pertamanya, Hj Nurjannah meninggal Februari lalu akibat penyakit sesak napas. "Pernikahan pertama tidak ada anak," akunya.
Pria yang senang barzanji ini bercerita, dirinya mengetahui Mila dari warga yang mengatakan ada anak perawan di Desa Suwa. Setelah pesta buka puasa selesai,  dirinya datang ke rumah Mila. Namun sayang, si target tidak ada di rumah.
"Memang setelah istri pertama saya meninggal, saya niat mau menikah lagi. Alhamdulillah, doa saya yang mencari istri perawan terkabul. Intinya bukan janda," sambungnya.
Di tengah obrolan, Mila datang membawa sekantong bedak. Bahan perias untuk mempercantik diri. Penulis pun sempat tertegun. Memang, rupa mempelai wanita cantik. Sesuai yang dibicarakan masyarakat.
"Jadi tidak ada unsur paksaan atau jodoh-jodoh dalam perkawinan keduanya. Mila mau dan Haji Nasir juga menyatakan niatnya. Kami orang tua tinggal memberi restu," cuap ayah Mila, Nasaruddin.
Nasaruddin mengaku, uang panaik Haji Nasir sebesar Rp 20 juta ditambah mahar dua gram emas. Dirinya kecewa dengan informasi yang beredar di masyarakat. "Katanya uang panaik Haji Nasir Rp 50 juta. Itu salah. Yang benar Rp 20 juta," aku Nasaruddin.
Haji Nasir melanjutkan, mengenai adanya harta tambahan yang menjadi tambahan embel-embel pernikahannya juga dibantah. "Memang saya punya satu rumah, satu mobil, dan ada sawah, tetapi itu tidak masuk dalam mahar. Cuma setelah menikah kan harta saya juga harta istri," jelas Haji Nasir.
Sementara itu, Mila mengaku enggan menanggapi perkataan negatif terkait pernikahannya. Menurutnya, meski suaminya berusia "senja", tidak ada masalah.
"Banyak yang mencela. Cuma ini kan, saya yang menjalani. Bukan orang lain. Namanya juga jodoh," sebutnya sembari tersenyum.
Haji Nasir sendiri merupakan warga Desa Masago, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone. Hal ini dibenarkan Sekretaris Desa, Andi Bahrain.
"Saya yang tulis pengantar nikahnya. Di KTP, H Nasir kelahiran 1953, sementara perempuannya kelahiran 1998," cerita Bahrain kepada FAJAR, Selasa, 12 Juli.
Bahrain menjelaskan, kedua mempelai beda desa. Mempelai perempuan dari Desa Suwa dan mempelai pria asal Desa Macago. "Perempuannya ini baru tamat di SMAN 1 Libureng," tuturnya.

Prota,Promes Dan KKM Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI Perangkat Baru


Program Tahunan/Prota, Program Semester/Promes Dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kurikulum 2013 menjadi satu bagian, karena pada file unduhan ini kami sediakan dalam satu paket semester satu dan semester dua atau ganjil dan Genap khusus Kelas 1 Sekolah Dasar dan MI untuk K13.

Promes atau Prosem Kurtilas menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dari Prota maupun KKM dalam skala penilaian dan administrasi perangkat mengajar Kurikulum 2013.
Baca Juga Format Analisis SKL-KD-KI Kelas 1
Prota,Promes Dan KKM Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI Perangkat Baru

Download pada link dibawah ini.

Perangkat Semester ganjil Kelas 1 SD/MI.
Promes atau Program Semester Ganjil  Kelas 1 SD/MI Kurikulum 2013
KKM Kurikulum 2013 Kelas Satu Semester 1 SD/MI bag 1
KKM Kurikulum 2013 Kelas Satu Semester 1 SD/MI bag 2
Prota bagian satu

Perangkat Semester genap Kelas 1 SD/MI.
Promes atau Program Semester Dua  Kelas 1 SD/MI Kurikulum 2013
KKM Kurikulum 2013 Kelas Satu Semester 2 SD/MI
Prota bagian dua

Download juga RPP Semua tema dan Sub Tema Kelas 1 SD Kurikulum 2013

Kaum Muslim Mengetahui Rahasia Tersembunyi Sura Yasin?

 3
 441 60 2 2
surat yasin
Anda seorang Muslim? Tentu Anda tahu sura Yasin, bukan? Umat Muslim meyakini banyak keistimewaan dalam sura Yasin. Tetapi tahukah Anda, ada rahasia tersembunyi sura Yasin?

Keistimewaan Sura Yasin

Beberapa bulan lalu teman saya, seorang ibu, dinyatakan dokter mengidap kanker stadium empat. Tentu ini bukan berita yang menggembirakan, bukan? Kalutnya suasana hati membuat keluarga melakukan berbagai cara demi kesembuhannya. Tetapi semua seolah sia-sia.
Ketika manusia tidak dapat memberikan harapan, doa menjadi satu-satunya harapan. Salah satu doa yang sering ia baca ialah ayat-ayat dalam sura Yasin.
Menurut hadist Muhammad, salah satu keutamaan surah Yasin ialan, "Siapa saja membaca surah Yasin untuk mencari ridha Allah, maka Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Al-Baihaqy dalam Syi’abil Iman dan Mu’qil bin Yasar ra. dan Kanzul Umal, Juz 112629). Salah satu blog dalam situs internet memaparkan makna dari pernyataan di atas. Menurutnya, jika seseorang membaca sura Yasin setiap malam dengan bimbingan Imam Mahdi, maka dosanya akan terampuni.
Dalam hati saya bertanya, mengapa membaca sura Yasin terkait dengan Imam Mahdi?

Jawaban Atas Rahasia Sura Yasin

Muslim meyakini di akhir zaman Imam Mahdi akan menyelamatkan mereka dari berbagai azab, bencana dan fitnah, khususnya fitnah Al-Masihid-Dajjal. Hadist Ibnu Majah menuliskan “Tidak ada Imam Mahdi selain Isa Putra Maryam” (Laa mahdia illa isabnu Maryama).
Mungkinkah Imam Mahdi yang terkait dengan sura Yasin ialah Isa Al-Masih? Jika dengan membaca sura Yasin dosa-dosa terampuni dan doa terkabulkan, mengapa tidak berdoa pada Isa Al-Masih?

ujung jubah
Kuasa Isa Al-Masih

Dalam Injil, Isa Al-Masih pernah berkata“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia [kata kiasan untuk Isa Al-Masih] berkuasa mengampuni dosa" (Injil, Rasul Besar Matius 9:6). Tidak itu saja, sering kali Isa Al-Masih turut merasakan kesedihan ketika melihat orang sakit. Seperti seorang wanita yang mengalami pendarahan selama dua belas tahun.
Saat tidak ada harapan, ia datang kepada Isa Al-Masih. Ketika ia mendengar Isa berkunjung ke daerahnya, ia segera mengikuti-Nya. Dengan susah payah ia menghampiri Isa, hanya untuk menjamah ujung jubah-Nya. Tubuh yang lemah, wajah yang pucat, kerumunan orang banyak tidak menghalanginya datang pada Isa. Dan benar, seketika itu berhentilah pendarahannya (selengkapnya baca di Injil, Rasul Lukas 8:43-48).

Isa Al-Masih Dapat Menyembuhkan Tubuh-Jiwa Anda!

Sangat benar jika Anda memohon kepada Isa Al-Masih untuk segala pergulatan batin yang sedang menimpa. Tidak terkecuali bagi Anda yang sedang mengalami sakit. Seperti wanita yang dua belas tahun mengalami sakit pendarahan. Ia mengimani bahwa Isa Al-Masih pasti bisa menyembuhkannya, maka hal itupun terjadi. Kuasa yang dimiliki Isa Al-Masih dapat Anda rasakan sampai saat ini.
Isa Al-Masih begitu memahami persoalan dalam hidup Anda. Hal yang sangat esensi yakni jaminan keselamatanIa sudah anugerahkan bagi Anda. Isa Al Masih berkata “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku Akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).

Nasehat Pasca Ramadhan

Alhamdulillah 
Wahai manusia apakah masih tersisa orang yang berpuasa selepas bulan Ramadhan sebagaimana kondisi mereka di bulan Ramadhan? ataukah kondisi mereka bagaikan seorang perempuan yang mengurai benangnya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi cerai berai kembali? Wahai manusia apakah masih tersisa ini semua yang dilakukan di bulan Ramadhan orang yang  berpuasa, al-Qur’an yang dibaca dan para pembaca al-Qur’an, sedekah yang dibayarkan, malam hari yang dihidupkan dengan ibadah, para juru dakwah yang mendakwahkan Islam, apakah masih tersisa hal yang semacam ini setelah Ramadhan ataukah para manusia kembali menapaki jalan yang lain yaitu jalan setan dengan melakukan segala macam dosa-dosa dan kemaksiatan dan segala yang mendatangkan kemurkaan bagi yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Sesungguhnya konsistensi dan kesabaran seorang muslim dalam menjalankan amal shalih setelah Ramadhan pertanda dikabulkan amalannya selama bulan Ramadhan oleh sang Maha Pemberi lagi Maha Pemurah, dan sesungguhnya meninggalkan amal shalih setelah bulan Ramadhan dan menapaki jalan-jalam setan merupakan bukti dari kehinaan, kerendahan, kelemahan sebagaimana ungkapan Hasan al-Bashri, “Mereka menghinakan dirinya dan bermaksiat kepada Allah jikalau seandainya mereka mengagungkan Allah niscaya Allah akan menjaga mereka.” Dan jika seorang hamba hina dihadapan Allah maka tidak seorangpun yang akan memuliakannya. Allah Ta’ala berfirman,
 ومن يهن الله فما له من مكرم
Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. (Al-Hajj: 18)
Sesungguhnya yang mengundang rasa heran adalah, kita mendapati seseorang di bulan Ramadhan dia termasuk orang yang senantiasa tekun berpuasa, menghidupkan malam-malam harinya dengan beribadah, senantiasa berinfak, beristighfar dan selalu taat kepada Allah Tuhan semesta alam, kemudian ketika bulan Ramadhan telah berakhir maka tidak ada yang tersisa melainkan telah terbalik fitrahnya dan menjadi buruk budi pekertinya di hadapan Tuhannya, kita mendapatinya termasuk orang yang meninggalkan Shalat, dan termasuk yang sedikit dan menjahui dari  berbuat kebajikan serta gandrung terhadap perbuatan maksiat, maka dia berbuat maksiat kepada Allah Azza wa Jalla dengan berbagai macam dan ragam kemaksiatan dan dosa-dosa. Senantiasa meninggalkan ketaatan kepada Sang Maha Raja yang Maha Suci lagi Maha Pemberi Kedamaian. Maka demi Allah seburuk-buruk makhluk adalah mereka yang tidak mengenal Allah melainkan hanya di bulan Ramadhan.
Sudah sepatutnya seorang Muslim menjadikan bulan Ramadhan sebagai lembaran baru bagi pertaubatannya, berserah diri, berkesinambungan dalam ketaatan dan menyertakan pengawasan Allah disetiap detik dan waktu, oleh sebab itu sudah seyogyanya bagi seorang muslim pasca bulan Ramadhan untuk melanjutkan dan terus menerus dalam ketaatan dan menjahui segala kemaksiatan dan keburukan sebagai bentuk refleksi dari apa yang telah dilakukannya di bulan Ramadhan dari perkara-perkara yang bisa mendekatkannya kepada Tuhannya para manusia.
Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,
 وأقم الصلاة طرفي النهار وزلفاً من الليل إن الحسنات يذهبن السيئات ذلك ذكرى للذاكرين  
Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (Hud: 114)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 وأتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن
Dan ikutilah perbuatan yang buruk dengan perbuatan yang baik niscaya perbuatan yang baik akan menghapuskan perbuatan yang buruk, dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang baik.”
Tidak diragukan lagi sesungguhnya pekerjaan yang karenanya Allah menciptakan manusia di muka bumi ini adalah untuk menyembah kepada-Nya semata yang tidak menyekutukan-Nya ia merupakan pekerjaan yang teramat luhur dan memiliki tujuan yang paling agung yaitu agar kita merealisasikan penghambaan kepada Allah Azza wa Jalla, dan hal ini telah terealisasi di bulan Ramadhan dengan bentuk yang amat indah, maka kita melihat para manusia mereka, berjalan beriring-iringan menuju rumah Allah Ta’ala baik secara kelompok maupun individu, dan kita juga melihat mereka sangat menjaga pelaksanaan ibadah-ibadah fardhu tepat pada waktunya, dan mereka juga senantiasa menjaga dalam mengeluarkan sedekah, berlomba-lomba serta bersegera dalam melakukan kebaikan, dan untuk yang demikian itu akan mendapatkan pahala Insya Allah Ta’ala. Akan tetapi tersisa sebuah permasalahan, siapakah yang akan diteguhkan Allah Ta’ala dengan perkataan yang teguh dalam kehidupan dunia dan kehidupan Akhirat, maka barang siapa yang Allah meneguhkannya dengan amal shalih setelah Ramadhan, maka sesungguhnya Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,
 إليه يصعد الكلم الطيب والعمل الصالح يرفعه والذين يمكرون السيئات لهم عذاب شديد ومكر أولئك هو يبور
Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shaleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka adzab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur.” ( Fathir: 10)
Tidak diragukan lagi sesungguhnya amal shalih merupakan bentuk pendekatan yang teramat agung yang dengannya seorang hamba mendekat kepada Allah di setiap waktu dan zaman kemudian sesungguhnya Tuhannya bulan Ramadhan yaitu Tuhannya bulan Jumadil Ula, Jumadits Tsaniyah, Sya’ban, Dzul Hijjah, Muharram dan Shofar dan bulan-bulan yang lain yang demikian itu karena sesungguhnya ibadah yang disyari’atkan oleh Allah Jalla wa ‘Alakepada kita semua merupakan implementasi dari rukun Islam yang lima yang diantaranya terdapat ibadah puasa dan ibadah ini diwajibkan kepada kita dengan berbatas waktu yang apabila telah selesai maka yang tersisa hanyalah rukun-rukun Islam yang lain seperti haji, shalat, dan zakat yang kita memiliki tanggung jawab dihadapan Allah Jalla wa ‘Ala terkait ibadah-ibadah tersebut dan hendaknya kita melaksanakannya sesuai dengan ketentuan yang diridhoi oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Kita berusaha dengan yang demikian itu agar kita bisa merealisasikan fungsi dan inti dari sebab diciptakannya kita di atas muka bumi ini sebagaimana firman Allah Jalla wa ‘Ala,
 وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka menyembah kepadaku.” (Adz-Dzariyaat: 56)
Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan petunjuk kepada para sahabat beliau agar senantiasa berlomba-lomba dan bersegera dalam kebaikan beliau bersabda,
 رب درهم سبق ديناراً وأفضل الصدقة ما كان عن ظهر غنى
Bisa jadi pahala dirham yang disedekahkan akan mendahului pahala dinar dan sedekah yang paling utama adalah sedekah pada saat sedang tidak berkecukupan.”
Disini Nabi ‘Alaihis Shalaatu was-salaam menjelaskan bahwasannya orang yang bersedekah dan dia dalam kondisi sedang segar bugar dan sedang dipuncak kekikiran yang dia takut fakir apabila menginfakkan hartanya, maka sesungguhnya pada saat itulah sedekahnya di sisi Allah‘Azza wa Jalla memiliki nilai dan timbangan yang amat berat dan merupakan amal shalih yang amat mulia, adapun orang yang binasa adalah orang yang apabila sakit (yang mengakibatkan kematiannya) telah mendatanginya dan dia mengatakan sambil menyebut-nyebut kebaikan yang telah dia berikan ke orang-orang sambil mengatakan, “Sungguh aku telah berbuat ini dan dan itu pada si fulan, dan untuk si fulan aku juga telah melakukan begini dan begitu maka sesungguhnya orang semacam ini – dan kita berlindung kepada Allah – dikhawatirkan akan ditolak semua amalannya bahkan akan dihapuskan sebagaimana firman Allah,
 إنما التوبة على الله للذين يعملون السوء بجهالة ثم يتوبون من قريب فأولئك يتوب الله عليهم وكان الله عليماً حكيماً وليست التوبة للذين يعملون السيئات حتى إذا حضر أحدهم الموت قال إني تبت الآن ولا الذين يموتون وهم كفار أولئك أعتدنا لهم عذاباً أليماً 
Sesungguhnya tobat di sisi Allah hanyalah tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah tobatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha BijaksanaDan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.’ Dan tidak (pula diterima tobat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (An-Nisaa: 17-18)
Maka seorang mukmin yang jernih dan bertakwa hendaklah takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan senantiasa menjaga ketaatan kepada Allah Ta’ala dan konsisten terhadap ketakwaannya dan selalu serta selamanya berusaha menggapai kebaikan disertai dengan berdakwah memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, maka seorang mukmin hari-harinya, malam-malam harinya yang dia lalui dalam kehidupan ini merupakan tempat penampungan maka hendaklah dia menginstropeksi apa gerangan yang sudah disimpan dalam kehidupan ini, jika telah menyimpan kebaikan maka hal itu akan menjadi saksi kelak di hari kiamat di hadapan Tuhannya, namun jika ia menyimpan sebaliknya maka itu merupakan kerugian terbesar baginya dan kita memohon kepada Allah agar menyelamatkan saya dan anda semua dari kerugian terbesar ini. Kemudian sesungguhnya para Ulama’Rahimahumullah berkata, “Diantara tanda-tanda diterimanya amalan di sisi Allah adalah sesungguhnya Allah Ta’ala akan mengiringi kebaikan yang telah dilakukan dengan kebaikan-kebaikan yang lain maka kebaikan akan menyeru wahai saudaraku wahai saudaraku, demikian pula keburukan juga akan menyeru dengan seruan yang sama dan kita berlindung kepada Allah, maka apabila Allah menerima amalan seorang hamba di bulan Ramadhan dan dia bisa mengambil faedah dari bulan pendidikan ini dan konsisten dalam ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla maka sesungguhnya dia berada dalam gerbong mereka orang-orang yang istiqomah dan mengharap amal ibadahnya diterima oleh Allah, Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,
 إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا تتنزل عليهم الملائكة أن لا تخافوا ولا تحزنوا وأبشروا بالجنة التي كنتم توعدون نحن أولياؤكم في الحياة الدنيا وفي الآخرة ولكم فيها ما تشتهي أنفسكم ولكم فيها ما تدعون  ،
 “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami ialah Allah.’ Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.’ Kami lah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (Fushshilat: 30-31)
Allah juga berfirman,
 ومن يتول الله ورسوله والذين آمنوا فإن حزب الله هم الغالبون
Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.” (Al-Maidah: 56)
  إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا فلا خوف عليهم ولا هم يحزنون
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran.” (Al-Ahqaaf: 13)
Jikalau begitu maka para penumpang gerbong istiqomah akan selalu ada terus-menerus dari bulan Ramadhan yang satu ke bulan Ramadhan yang lain karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصلاة إلى الصلاة ورمضان إلى رمضان والحج إلى الحج مكفرات ما بينهن إذا اجتنبت الكبائر
Antara waktu shalat yang satu dengan waktu shalat yang lain, dan antara Ramadhan yang satu dengan Ramadhan yang lain, dan antara haji yang satu dengan haji yang lain adalah menghapuskan dosa-dosa antara keduanya selama menjauhi dosa-dosa besar.” Dan Allah Ta’ala juga berfirman,
 إن تجتنبوا كبائر ما تنهون عنه نكفر عنكم سيئاتكم وندخلكم مدخلاً كريماً
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (An-Nisaa’: 31)
Maka sudah sepatutnya bagi seorang mukmin jika ia berada pada gerbong Istiqomah dan kapal keselamatan semenjak di mulai kehidupannya hingga hembusan nafasnya yang terakhir, ia tetap berada dalam naungan kalimat “Laa ilaaha illallah” dan dipermudah dengan kucuran nikmat-nikmat dari Allah ‘Azza wa Jalla, dan sesungguhnya agama ini adalah agama yang benar dan Dzat yang telah memberikan kepada kita istiqomah di jalan-Nya pada saat bulan Ramadhan, Dialah Sang Maha Suci lagi Maha Luhur yang telah memulyakan kita dengan limpahan pemberian-Nya, keutamaan nikmat-nikmat-Nya dan curahan segala kemurahan-Nya sehingga kita bisa meneruskan dan melanjutkan dalam melaksanakan ibadah setelah bulan Ramadhan, maka wahai saudaraku janganlah anda lupa bahwasannya Allah telah memberikan kepada anda kesempatan untuk bisa I’tikaf, memberikan kepada anda untuk bersedekah, memberikan kepada anda untuk berpuasa, dan Allah juga memberikan kepada anda untuk berdoa dan menerima doa-doa tersebut, maka anda jangan lupa wahai saudaraku sesungguhnya segala macam bentuk kebaikan ini merupakan Taufiq dari Allah yang sudah seyogyanya anda menjaga dan mempertahankannya dengan sebaik-baik penjagaan dan janganlah anda menghapuskannya dengan keburukan-keburukan dan amalan-amalan yang bathil, maka hendaklah anda menjaga dan melestarikan dengan senantiasa menyemai kebaikan dan kebahagiaan di jalan anda dan agar anda berjalan dan menapaki bersama para penumpang Istiqamah yang anda menghendaki semua ini hanya demi Allah, Utusan-Nya dan rumah di Akhirat semata, dan pada saat itu dikatakan kepada anda sambutlah oleh anda surga yang luasnya menyamai luas langit dan bumi yang hanya disediakan bagi orang-orang yang bertakwa dan pada saat yang bersamaan anda mengijabahi seruan Allah: Wahai para pencari kebaikan sambutlah maka bagi Allah orang-orang yang akan diselamatkan dari api neraka setiap malam-malam bulan Ramadhan, dan wahai pencari keburukan hentikanlah dari melakukan keburukan dan saat itu pula anda menyambut sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه ومن قام ليلة القدر إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
Barang siapa yang menghidupkan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau dan barang siapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.”
Saya memohon kepada Allah yang telah memberikan kepada kita semua juga kepada kalian nikmat puasa, i’tikaf, umrah dan sedekah agar senantiasa melimpahkan kepada kita hidayah, ketakwaan, diterimanya segala jerih payah amal yang telah diberikan, senantiasa menjalankan segala bentuk amal shalih dan istiqamah dalam melaksanakannya karena sesungguhnya berkesinambungan dalam amal shalih merupakan upaya pendekatan kepada Allah yang teramat agung, oleh sebab itu datanglah seorang sahabat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, berikanlah wasiat kepadaku,
 قل آمنت بالله ثم استقم
Katakanlah aku beriman kepada Allah lalu istiqomahlah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dan dalam riwayat Ahmad dia berkata,
 قل آمنت بالله ثم استقم قال يارسول الله كل الناس يقول ذلك قال قد قالها قوم من قبلكم ثم لم يستقيموا
Katakanlah aku beriman kepada Allah lalu istiqomahlah.” Dia berkata. “Wahai Rasulullah semua orang juga berkata demikian.” Beliau bersabda, “Telah mengucapkan kaum sebelum kalian hal seperti itu namun mereka tidak istiqamah.” Maka sudah sepatutnya bagi orang-orang yang beriman agar terus kontinyu beristiqamah dalam ketaatan kepada Allah sebagaimana firman-Nya,
 يثبت الله الذين آمنوا بالقول الثابت في الحياة الدنيا وفي الآخرة ويضل الله الظالمين ويفعل الله ما يشاء 
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang dzalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (Ibrahim: 27)
Sesungguhnya orang yang beristiqamah dalam ketaatan kepada Allah dialah yang diterima doa-doanya yang senantiasa di ulang-ulang dalam sehari melebihi dua puluh lima kali  “Ya Allah tunjukilah kami jalan yang lurus.” itulah yang biasa kita ucapkan dalam al-Fatihah, mengapa kita mengucapkannya sebuah ucapan yang kita yakin dengan penuh keyakinan jika kita bisa istiqamah maka Allah akan mengampuni kita, akan tetapi kadang-kadang kita bermalas-malasan dalam menerapkan yang demikian itu dalam wujud sebuah amalan. Maka seyogyanya kita harus bertaqwa kepada Allah dan menerapkan amalan ini dengan penuh keyakinan yang dinyatakan dalam ungkapan perkataan, kita juga berusaha meniti jalan sebagai para penumpang gerbong orang yang senantiasa melantunkan doa “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus” dan hendaknya kita berada di jalan-jalan orang yang meniti jalan antara hanya kepada Engkau  kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan dalam naungan tunjukilah kami jalan yang lurus menuju ke surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang kunci pembukanya adalah kalimat “Laa ilaaha illallah” saya memohon kepada Allah agar menutup lembaran hidup kami dan anda sekalian dengan akhir yang baik.
Sesungguhnya umat manusia setelah berakhirnya bulan suci Ramadhan terbagi menjadi beberapa bagian namun yang menonjol terbagi menjadi dua bagian ;
Kelompok yang pertama: Yaitu Kelompok orang yang kita mengetahuinya di bulan Ramadhan sangat bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan maka mata anda tidak melihat kelompok orang tersebut melainkan orang yang banyak bersujud, menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah, banyak membaca Al Qur’an atau bahkan dia sering menangis karena takut kepada Allah sehingga hampir-hampir orang-orang menyebut mereka dihadapan anda sebagai ahli ibadah kaum salaf, atau sehingga anda sangat berkeinginan untuk menjadi seperti dia karena kesungguhannya dan semangatnya dalam beribadah, dan apabila bulan yang penuh keutamaan ini telah berlalu ia kembali menyia-nyiakan waktu dan menghabiskannya dalam kemaksiatan seakan-akan selama bulan Ramadhan dia terbelenggu dengan berbagai macam ketaatan maka dia tersungkur dan terbenam dalam syahwat, kelalaian dan kekeliruan dia mengira bahwa dengan memperturutkan syahwat, dia bisa menjauhkan kesedihan dan kegalauannya dan dia melupakan bahwa kemaksiatan itu penyebab dari kebinasaan dan sesungguhnya dosa-dosa merupakan luka-luka dan betapa banyak terjadi luka yang mengakibatkan kematian dan kebinasaan, berapa banyak kemaksiatan yang mengharamkan seorang hamba untuk sekedar mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallah” pada saat sakaratul maut. Maka setelah dia hidup selama sebulan penuh disertai keimanan, Al Quran dan ibadah-ibadah yang mendatangkan kedekatan kepada Allah, tiba-tiba dia kembali ke belakang sambil terjungkir dan tidak ada daya dan upaya melainkan dari Allah, mereka inilah yang disebut sebagai hamba-hamba musiman yang tidak mengetahui dan mengenal Allah Ta’ala melainkan pada musim-musim tertentu, atau pada saat himpitan cobaan dan bencana menimpa mereka, sirna sudah ketaatan beranjak pergi mengikuti perginya bulan mulia maka inilah seburuk-buruk agama bagi mereka. Dan yang serupa dengan kondisi seperti ini adalah ; seseorang mengerjakan shalat untuk satu perkara yang menuntut dia untuk mengerjakannya, maka tatkala urusannya telah selesai diapun sudah tidak shalat dan puasa lagi. Wahai manusia jikalau begitu terus apa gerangan faedah dari beribadah sebulan penuh apabila setelah selesainya musim ibadah tersebut ia kembali kepada akhlak dan perilaku yang buruk lagi?
Kelompok yang kedua : Yaitu satu golongan manusia yang mereka merasa sedih berpisah dengan bulan Ramadhan karena sesungguhnya mereka merasakan kelezatan perlindungan dari segala yang buruk maka mereka menghinakan diri mereka dengan mengecap pahitnya kesabaran, karena sesungguhnya mereka mengetahui hakekat diri mereka dan kelemahannya dan betapa butuhnya kepada yang dipertuan Agung – yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala – sehingga mereka melakukan berbagai macam ketaatan kepada-Nya, sesungguhnya mereka berpuasa dengan sebenar-benarnya dan ketika mereka menghidupkan malam-malam harinya itu semua karena bukti kerinduan mereka kepada-Nya, maka mereka menghantarkan kepergian bulan Ramadhan dengan linangan dan genangan air mata, hati-hati mereka benar-benar memendam dan menginginkan kebaikan bulan yang mulia tersebut, menginginkan agar belenggu dosa-dosa yang selama ini tersembunyi bisa dihempaskan dan diselamatkan dari pedihnya siksaan api neraka, dan mereka berharap bisa bergabung dengan gerbong orang-orang yang amalannya diterima dan bertanyalah pada diri dan pribadi anda wahai saudaraku dimana posisi anda dari dua kelompok tersebut ?
Dan demi Allah apakah ada kesamaan antara dua kelompok tersebut ?? bahkan kebanyakan mereka kalangan manusia tidak menyadarinya, para ahli tafsir mereka menafsirkan firman Allah Ta’ala,
 قل كل يعمل على شاكلته 
Katakanlah, ‘Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.'” Yaitu setiap orang melakukan sesuai dengan keadaan dan kondisi akhlak dan perilaku yang ia ciptakan sendiri dan ini merupakan celaan bagi orang kafir dan pujian bagi orang beriman.
Dan ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya sebaik-baik amalan yang paling dicintai di sisi Allah adalah yang kontinyu meskipun hanya sedikit, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallambersabda,
Wahai umat manusia hendaklah kalian melakukan amalan-amalan yang kalian mampu untuk memikulnya karena sesungguhnya Allah tidak akan merasa jenuh hingga kalian sendiri yang jenuh, dan sesungguhnya amalan-amalan yang paling dicintai di sisi Allah adalah yang dikerjakan secara kontinyu meskipun hanya sedikit atau kecil, dan adalah keluarga Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mengerjakan sebuah amalan mereka menekuninya atau konsisten dalam menjalaninya.” Hadits riwayat Muslim.
Dan ketika Nabi Shallallhu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang amalan-amalan yang paling disukai di sisi Allah, beliau bersabda, “Yaitu amalan yang dilakukan secara kontinyu meskipun hanya sedikit.”
Dan ketika Aisyah Radliyallahu ‘anhaa ditanya tentang bagaimana dulu amalan RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam apakah pernah mengkhususkan suatu amalan di hari-hari tertentu? Beliau menjawab, “Tidak, amalan beliau adalah yang dilakukannya secara kontinyu, dan apapun yang bisa kalian lakukan maka hal itu pula yang dilakukan oleh RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam, maka semua ibadah-ibadah yang disyariatkan yang memenuhi syarat-syaratnya seperti; Dzikir kepada Allah Ta’ala, haji dan umrah sekaligus ibadah-ibadah nafilah yang berkaitan dengan keduanya, memerintahkan yang baik dan mencegah kemungkaran, menuntut ilmu, jihad di jalan Allah dan yang lain sebagainya dari segala macam amalan-amalan, maka jagalah untuk senantiasa kontinyu dalam beribadah sebatas kemampuan dan keleluasaan anda.” Dan Shalawat serta Salam Allah semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad, para keluarganya dan para sahabat-sahabatnya.
Wallahu a’lam..
By : Unang Sunandar Shaputra