Mengenai Saya

Minggu, 31 Juli 2016

Rilis Aplikasi Dapodik 2016

aplikasi-dapodik-2016

Yth. Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan Operator Dapodik SD, SMP, SLB, SMA dan SMK
di Seluruh Nusantara

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur, Alhamdulillah. Tim Dapodikdasmen telah merilis Aplikasi Dapodik 2016 sebagai langkah tindak lanjut untuk menyatukan Aplikasi Dapodik (front-end) untuk jenjang Pendidikan Dasar (Dapodik SD/SMP/SLB) dan jenjang Pendidikan Menengah (Dapodik SMA/SMK). Pada Aplikasi Dapodik 2016 terdapat beberapa pembenahan yang cukup siginifikan dalam hal data referensi, metodologi registrasi, mekanisme memasukkan data GTK baru, pengaturan kurikulum dan pembelajaran. Pembenahan-pembenahan tersebut sebagai upaya dalam melakukan sinkronisasi aturan/regulasi, prosedur, dan mekanisme pemanfaatan data dari Dapodik untuk transaksional di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, transaksi BOS, PIP dan lainnya.  Diharapkan dengan pembenahan ini akan semakin meningkatkan kualitas data di Dapodik dalam mendukung semua transaksional di lingkungan Kemendikbud.

Pembaruan pada Aplikasi Dapodik 2016 selain dilakukan di sisi  front-end, juga dilakukan pembaruan pada database, yang telah menggunakan database versi 2.54. Maka secara teknis Aplikasi Dapodik versi sebelumnya (Dapodik SD/SMP/SLB 4.1.1 dan Dapodik SMA/SMK 8.4.0**) tidak dapat langsung di-upgrade ke Dapodik 2016, akan tetapi harus melakukan install ulang. Oleh karenanya Aplikasi Dapodik 2016 dirilis hanya dalam bentuk INSTALLER Dapodik 2016 (tidak ada versi UPDATER).

Berikut ini merupakan daftar perubahan pada Aplikasi Dapodik 2016:
  • [Pembaruan] Pembaruan tampilan antarmuka pengguna
  • [Pembaruan] Fungsi ganti gambar profil pengguna
  • [Pembaruan] Penambahan menu Sekolah Aman pada data rinci sekolah
  • [Pembaruan] Penambahan kolom isian pada sanitasi di data rinci sekolah
  • [Pembaruan] Penambahan kolom Aktivitas Peserta didik pada tabel MoU Kerjasama untuk SMK pada data rinci sekolah
  • [Pembaruan] Penambahan isian nama wajib pajak di form sekolah
  • [Pembaruan] Menu dropdown di data rinci sekolah
  • [Pembaruan] Penambahan penilaian komponen pada input kondisi
  • [Pembaruan] Status tingkat kerusakan
  • [Pembaruan] Sidebar data periodik sarana, buku dan alat
  • [Pembaruan] Status kolom "vld"
  • [Pembaruan] Menu validasi (hanya 1 kali perbaikan)
  • [Pembaruan] Kolom ID Bank, Rekening Bank, dan Rekening atas nama
  • [Pembaruan] Kolom nama wajib pajak pada PTK
  • [Pembaruan] Sidebar daftar tugas tambahan
  • [Pembaruan] Menu paging pada tabel PTK
  • [Pembaruan] Penambahan kolom penerima KIP pada Peserta Didik
  • [Pembaruan] Penambahan kolom nomor KIP pada Peserta Didik
  • [Pembaruan] Penambahan kolom nama di KIP pada Peserta Didik
  • [Pembaruan] Penambahan kolom nomor KKS pada Peserta Didik
  • [Pembaruan] Penambahan kolom nomor registrasi akta lahir pada Peserta Didik
  • [Pembaruan] Penambahan kolom alasan menolak KIP pada Peserta Didik
  • [Pembaruan] Penambahan kolom NIK ayah, ibu, dan wali pada Peserta Didik
  • [Pembaruan] Menu paging pada tabel PD
  • [Pembaruan] Pengelompokan validasi berdasarkan tabel sekolah, sarpras, peserta didik, ptk, rombongan belajar, pembelajaran
  • [Perbaikan] Mengubah pengaturan bahasa tampilan standar menjadi bahasa Indonesia
  • [Perbaikan] Bug tidak bisa simpan pengguna pada tambah pengguna di menu manajemen pengguna
  • [Perbaikan] Bug tidak bisa tambah program pengajaran baru untuk SMA
  • [Perbaikan] Penonaktifan menu tambah/ubah/hapus di tabel akreditasi sekolah dan tabel blockgrant
  • [Perbaikan] Penyeragaman deteksi kepala sekolah di beranda dan validasi
  • [Perbaikan] Validasi email dan website pada DuDi
  • [Perbaikan] Perubahan nama kolom "keterangan" menjadi "spesifikasi"
  • [Perbaikan] Verifikasi format penulisan NPWP
  • [Perbaikan] Pengaturan pengisian no SK dan TMT berdasarkan jenis kepegawaian PTK
  • [Perbaikan] Perubahan nama kolom dari "NIK" menjadi "NIK/No. Passport untuk WNA" pada formulir PTK
  • [Perbaikan] Penguncian data rw. sertifikasi, inpassing non-PNS pada data rinci PTK
  • [Perbaikan] Perbaikan nama tab "Buku" menjadi "Buku yang pernah ditulis" pada data rinci PTK
  • [Perbaikan] Tambah baru PTK pada aplikasi dinonaktifkan
  • [Perbaikan] Penambahan kolom referensi "kembali bersekolah"
  • [Perbaikan] Perubahan penamaan kolom dari "Paket Keahlian" menjadi "Program Pengajaran" pada rombongan belajar
  • [Perbaikan] Informasi jumlah jam per kelompok matpel pada pembelajaran
  • [Perbaikan] Unduh excel validasi per kelompok validasi

Aplikasi Dapodik akan senantiasa dilakukan pembenahan, penyempurnaan dan update seiring perkembangan dan tuntutan serta penyesuaian terhadap perubahan dan perkembangan regulasi. Untuk itu, kami senantiasa mengingatkan agar sekolah terus meningkatkan kualitas data Dapodik baik secara kuantitas maupun kualitas.

Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu sekalian, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam Satu Data,
Admin Dapodikdasmen

LINK UNDUHAN
  • Aplikasi Dapodik Versi 2016 (unduh disini)
  • Generate Data Prefill (unduh disini)
  • Panduan Penggunaan Aplikasi Versi 2016 (unduh disini)
  • Surat Edaran Dirjen Dikdasmen (unduh disini)

Sabtu, 30 Juli 2016

Hadiri Reunian dengan Mobil Lawas, Pria Kaya Raya Ini Ingin Cari Sahabat Sejati. Dan Hasilnya....

Hadiri Reunian dengan Mobil Lawas, Pria Kaya Raya Ini Ingin Cari Sahabat Sejati. Hasilnya. . .

 Setiap orang tentu akan sangat senang ketika bisa bertemu dengan teman-teman lamanya saat acara reunian.
Namun terkadang, pertemuan itu akan menjadi hambar dan menyedihkan jika nilai persahabatan itu hanya dinilai dari materi.
Seperti dilansir dari Fanspage My Media Hub, Izman Pauzi mengkisahkan sahabatnya di Malaysia yang kaya raya di Malaysia.
Ia diajak sahabatnya itu menghadiri acara reunian dengan pakaian sederhana dan menggunakan mobil lawas.
Ternyata sang sahabat mempunyai misi lain yakni ingin mengetahui respon teman-teman lamanya saat melihat penampilannya.
Hasilnya si penulis dibuat kesal dan jengkel, karena acara renuian itu tak ubahnya menjadi ajang pamer harta.
Hingga di akhir cerita ada dua orang sabahat lamanya yang dianggap sebagai sahabat sejati.
Pada suatu sore di hari libur, seorang sahabat mengajak saya menemaninya ke toko spare parts.
Saya dengan rela hati menemaninya lalu kami pergi ke kota Klang.
Usai membeli barang yang diinginkan, dia mengajak saya mengikutinya ke acara reunian teman sekolahnya dulu.
Tentu saja saya rasa keberatan karena saya tidak mengenali siapa di situ.
Selanjutnya pada saat itu saya berpakaian agak selekeh.
Namun dia tetap mendesak saya mengikutinya membuat saya tidak ada pilihan karena saya menumpang mobilnya.
Dia berjanji, perjumpaan itu hanya sebentar saja.
Di restoran berpenyejuk udara itu, beberapa sahabat lamanya sudah mulai datang dan berbicara di dalam kelompok-kelompok kecil.
Di luar, ada deretan mobil-mobil mewah.
Dia masuk menemui mereka dan bertegur sapa.
Rata-rata mereka sudah lama tidak bertemu atau bertegur sapa secara langsung sudah berpuluh tahun.
Saya pula turut bersalam dan diperkenalkan sebagai keponakannya.
Ketika ditanya tentang istri dan anak-anak, sahabat saya menyatakan bahwa istri dan anaknya terpaksa menghadiri sedekahan tetangga sebelah rumah.
Saya hanya menjadi pengamat di acara itu sambil menghabiskan makanan yang terhidang.
Saya dapat perhatikan sahabat-sahabat satu sekolah ini terbagi menjadi berbagai kelompok.
Ada kelompok guru, businessman, staf pemerintah, ibu rumah dan penyendiri.
Sahabat saya disambut hambar oleh sahabatnya yang berstatus, mereka sekadar jabat tangan dan chatting menyapa diri, keluarga, pekerjaan dan mobil yang dipakai.
Ya, itulah pertanyaan yang ditanya oleh rata-rata mereka di acara tersebut.
“Woi! Kau pakai mobil apa sekarang?”
Saya yang mendengar turut terasa jengkel. Ini reuni sahabat sekolah atau perjumpaan untuk pamer mobil?
Lebih memualkan ketika ada sahabatnya yang terang-terang bercerita tentang bisnisnya yang besar, menikah dua, membeli berbagai properti, ada berbagai mobil mewah dan sering bepergian ke luar negeri.
Sahabat saya hanya banyak tersenyum dan menganggukkan kepala.
Dua jam berlalu, sahabat saya mengajak saya pulang.
Dia menemui sahabatnya yang lain dan memberitahu terpaksa pulang untuk bergabung dengan istrinya di sedekahan tetangga rumah mereka.
Rata-rata hanya bersalam dan kemudian terus berpaling mengobrol dengan sahabat yang lain, mengabaikan sahabat saya lagi.
Hanya ada dua orang sahabatnya saja yang mengatarnya pulang hingga ke parkiran mobil.
Salah seorang adalah direktur lembaga pemerintah dan seorang lagi pengusaha.
Mereka masih mengobrol. Mereka berkekek tertawa bercerita tentang peristiwa berburu burung, mencari ikan puyu di rawa dan dikejar tetangga setelah mencuri durian.
Saat akan berpisah, saya lihat mereka berpelukan mesra dan saling bermaafan.
Air mata mengalir di pipi masing-masing.
Di dalam mobil, saya bertanya pada sahabat saya itu, kenapa dia tidak berpakaian cantik dan membawa mobil mewahnya?
Dia memiliki mobil BMW, Mercedes, Honda, Toyota Hilux dan beberapa lagi mobil mewah yang lain.
Tapi Proton Wira yang sudah lawas ini juga dibawanya.
“Memang saya sengaja. Saya nak melihat perangai sebenar sahabat-sahabat saya yang dahulu makan sepiring dan susah senang bersama,”
“Jadi akhirnya saya tahu saya sebenarnya hanya ada dua sahabat yang masih menganggap saya teman dekat mereka. Sahabattanpa syarat.” katanya.
Saya diam dan termenung sendiri. Saya sadar bahwa rumah hanya tempat berteduh, mobil hanya alat transportasi, pakaian hanya alas diri.
Kita mampu memiliki dan mengganti semuanya itu setiap saat tergantung pada kemampuan dan pilihan yang ada di tangan kita.
Ternyata harta yang dikumpulkan dalam hidup telah memisahkan banyak persahabatan.
Namun jika hati masih ikhlas bersahabat tanpa syarat, persahabatan akan tetap sampai ke akhir hayat.(*)

Jumat, 29 Juli 2016

ASTAGHFIRULLAH!!! Ini Azab Untuk Perempuan Yang Tidak Mau Berjilbab

Wahai saudariku, Kami mengingatkan sebuah pesan dari Nabi Kita, Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam tentang Hijab. Jangan menyesal kelak di hari kiamat, bila anda tidak mau membaca dan mentaati nasehat ini. 
 
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim...
①. Azab buat perempuan yang membuka rambut kepalanya selain suaminya adalah;
‘‘Rambutnya akan digantung dengan api Neraka sehingga mendidih otaknya dan ini terjadi sampai berapa lama ia di dunia semasa hidupnya belum menutup rambut kepalanya...!!!’’

②. Azab buat perempuan yang suka berpakaian 5ek5i dan menonjolkan dadanya adalah;
‘‘Digantung dengan rantai api neraka dimana dada dan pusatnya diikat dengan api neraka serta betis dan pahanya diberikan panggangan seperti manusia memanggang kambing di dunia dan api neraka ini sangat memedihkan perempuan ini...!!!’’

③. Azab buat perempuan yang suka menjadi penggoda dan berusaha menggairahkan pria lain dengan tubuhnya yang aduhai adalah;
‘‘Perempuan ini mukanya akan menghitam dan memakan isi perutnya sendiri...!!!’’
(H.R. Imam Bukhari dan Muslim).

Rasulullah bersabda, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, “Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. Dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman: “Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih” ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultravioletdalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???

( Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh: Muhammad Kamil Abd Al-Shomad ) 
Arrahmah.com

Percayalah Bahwa Allah Telah Berjanji Menambah Rezeki Bagi Orang Yang Menikah



Satu tujuan yang menjadi mimpi setiap orang adalah bersanding di pelaminan dengan pasangan idaman. Apalagi jika jumlah umur sudah semakin banyak, rasanya ada harap-harap cemas terus menggelayut dikepala setiap malam. Namun tak bisa dipungkiri, bahwa selalu ada beberapa masalah krusial yang seringkali menerpa sebagian orang untuk menyegerakan berlayar dalam bahtera rumah tangga. salah satunya adalah masalah dompet. Ya! Keuangan.

Masalah keuangan adalah salah satu faktor yang membuat banyak orang merasa takut membina rumah tangga dengan pasangan yang telah mereka agung-agungkan. Membiayai diri sendiri saja sudah jungkir balik apalagi membiayai anak dan istri? Jangan panik dulu tapi. Perkara rezeki sudah diatur oleh Allah. Tinggal bagaimana cara kita menjemputnya.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengayakan mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” Q.S An-Nur:32)

Ayat tersebut telah jelas menyatakan bahwa dengan menikah maka Allah akan membantu memberikan rezeki untuk anak dan istri. Percayalah bahwa perkara rezeki adalah hal yang sangat mudah bagi Allah. Menghidupkan orang mati saja Allah bisa, apalagi hanya memunculkan rezeki dari arah yang tak pernah sekalipun kita duga.

Jadi jangan pernah takut tak bisa mencukupi anak dan istri kelak. Istri dan anak mempunyai rezeki masing-masing, dan jika dikumpulkan maka akan menyatu dengan rezeki suami. Kita hanya perlu berdoa, percaya dan lakukan ikhtiar semampu kita bisa. Ingat, bahwa Allah tak akan pernah merubah nasib suatu kaum, sebelum kaum tersebut berusaha untuk mengubahnya.

Disangka Baca Komik, Ternyata Tukang Bakso Ini Lagi Baca Al-Qur'an

Media sosial memang menjadi lahan untuk mendapatkan inspirasi maupun pembelajaran yang sangat berharga jika kita semua mau mentafakurinya.




Salah satu yang kini tengah ramai dibicarakan di media sosial adalah seorang tukang bakso ikan yang fotonya tersebar sehingga menjadi viral. Bukan lantaran kemasan dagangannya yang unik ataupun citarasanya yang variatif, melainkan aktivitas yang dilakukan selama menunggu pembeli.

Pedagang bakso ikan ini memiliki caranya sendiri untuk menghilangkan letih dan jenuh sebelum pembeli berdatangan dimana kebanyakan pelanggannya adalah anak sekolah yang sedang istirahat atau pulang. Umumnya para pedagang lain akan mengobrol, mendengarkan musik ataupun mengisi teka-teki silang.

Pedagang yang duduk sambil menghadap barang dagangannya tersebut ternyata sedang membaca Al Qur’an. Sekilas ada yang menyangka bahwa tukang bakso ikan tersebut sedang membaca komik karena sangat jarang terlihat ada pedagang yang meluangkan waktu untuk membaca Al Qur’an di area selain masjid.

Akun yang mengunggahnya bernama Andi Teposs dimana bersamaan dengan foto tersebut, ia menulis:

“Bapak penjual bakso ikan itu saya kira dia sedang membaca buku biasa, namun ternyata dia sedang membaca Al Qur’an. Dia adalah pedagang baso ikan yang saya temui di depan SMK pariwisata Jalan Perjuangan,” tuturnya.


Sebuah pemandangan yang cukup langka mengingat banyak pedagang yang berusaha mengisi waktunya semaksimal mungkin agar barang dagangannya cepat laku dan melupakan ibadahnya sebagai seorang muslim seperti berdzikir ataupun membaca Al Qur’an.

Berbagai komentar berupa doa pun memenuhi postingan Andi Teposs tersebut. Kebanyakan dari mereka mendoakan agar dagangan tukang bakso ikan itu cepat laris.

Baca Juga:


Semoga semakin banyak para pedagang yang mencontoh tukang bakso ini. Aamiin

Download Contoh Format Surat Keputusan Operator Sekolah Terbaru


Download Contoh Format Surat Keputusan Operator Sekolah Terbaru - Operator sekolah merupakan bagian terpenting dalam pengolahan data sekolah,baik data guru maupun data siswa.Oleh karena itu hendaknya operator sekolah harrus mempunyai kedudukan yang pas dan legal,agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.Apalagi kita ketahui bersama berapa sih besaran gaji bulanannya,bahkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari sangat kurang.

Kesejahteraan operator sekolah harusnya lebih di perhatikan lagi oleh kemendikbud,karena operator sekolah ini lah yang dapat dinamakan pahlawan tanpa tanda jasa sebenarnya.Oleh karena itu kami bagikan SK operator sekolah untuk memperkuat kedudukan operator sekolah di sekolah masing-masing.
Langsung saja berikut previewnya yang telah saya edit agar tampak menarik,untuk mengunduhnya silahkan link dibawah ini setelah gambar : 


Ingin Anak Shalih? Jadilah Orangtua Shalih

Anak Shalih

”Sesungguhnya aku sedang shalat, dan aku teringat dengan anakku, lalu kutambahkan lagi sholatku”. (Sa’id bin Musayyib)

Ada penggalan do’a yang nyaris tak pernah kita lewatkan setiap usai shalat. “Robbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata ayun”, ya Rabb, karuniakan kami dengan menjadikan isteri serta anak kami penyejuk mata.”

Potongan munajat yang diambil dari surat Al-Furqan ayat 72 ini, setidaknya merupakan cermin, kita sangat ingin memperoleh keturunan yang baik. Seorang penjahat, pelaku kriminal, pezina, penipu, siapapun, pasti ingin anak keturunannya menjadi orang baik-baik. Itu suara nurani.

Saudaraku,

Harapan memiliki keluarga dan keturunan yang shalih, makin kuat. Terutama dengan tantangan zaman yang semakin keras menerpa nilai moral dan agama. “Anak-anakmu bukanlah anakmu, tapi mereka adalah anak zamannya,” begitulah ungkapan seorang penyair menggambarkan pengaruh zaman yang sangat mempengaruhi kepribadian anak.

Adalah seorang tabi’in bernama Sahal At-Tastari berjanji kepada Allah untuk anaknya saat isterinya masih mengandung anaknya. Ia mengajak anaknya untuk beramal shalih dan berharap agar Allah memberi kehormatan kepadanya dengan anak shalih. Katanya, “Sesungguhnya aku berjanji kepada Allah, aku akan memelihara anakku sejak saat ini, ketika anakku masih dalam bentuk benih atau janin, sampai nanti kelak Allah membangkitkan mereka pada alam kehidupan yang nyata.” (Hasyiyah Ibnu Abidin 1/35).

Mendidik anak dan keluarga untuk tetap berada dalam jalan hidayah Allah sebenarnya banyak bertumpu pada bagaimana kualitas ketakwaan dan keshalihan orang tua. Allah berfirman dalam surat at-Tahrim ayat 6 yang artinya, “Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,”

Disebutkan bahwa pemeliharaan itu berawal dari pemeliharaan terhadap diri sendiri (anfusakum), yaitu pihak orang tua. Setelah itu, barulah pemeliharaan itu diarahkan pada sanak keluarga (ahliikum).

Keshalihan orang tua juga ternyata memiliki akibat pada kebaikan keturunannya. Lihatlah jawaban Nabi Khidir ketika Nabi Musa as bertanya, “Kenapa ia menolak mengambil upah memperbaiki sebuah rumah yang hampir runtuh?” Jawaban Khidir adalah, “Kaana abuuhuma shalihan; adalah orang tua mereka itu orang shalih.” (Lihat QS. Al-Kahfi: 82).

Saudaraku,

Ketahuilah ada korelasi antara sikap kita kepada orang tua, dengan sikap anak kita kepada kita. Rasulullah saw pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang Ia tidak akan berbicara kepada mereka dihari kiamat, tidak akan mensucikan mereka dan tidak akan melihat mereka.” Sahabat bertanya, “Siapakah mereka itu ya Rasulullah?’ Rasul bersabda, “Mereka adalah orang yang tidak mau peduli dengan orang tuanya, membenci keduanya dan tidak mau peduli dengan anaknya.” (HR. Ahmad dan Tabrani).

Apa artinya? Kebaikan kita pada orang tua, juga punya hubungan dengan sikap baik anak kita kepada kita sendiri.

Pelajaran paling sederhana dari hal ini adalah nasihat Rasulullah yang berbunyi, “Birru aabaa akumyabirrukum abnaaukum; berbaktilah kalian pada orang tua kalian, niscaya anak keturunan kalian akan berbakti kepada kalian." (HR. Thabrani)

Saudaraku, begitulah.

Memperbaiki hubungan dengan orang tua menjadi sebab tidak langsung ketaatan dan keshalihan anak. Ini sunnah ilahiyah, ketetapan ilahi. Ibnu Hajar menyebutkan dalam Al Ishabah (1/312), bahwa Rasulullah saw bersabda, “Aku masuk surga dan aku mendengar seseorang yang membaca Al Qur’an. Aku berkata, “Suara siapa ini?” Malaikat menjelaskan bahwa itu adalah suara Haritsah bin Nu’man. Rasulullah lalu bersabda, “Itu karena sikap berbaktinya Haritsah.” Dalam riwayat Ahmad disebutkan bahwa Haritsah adalah pemuda yang paling berbakti pada ibunya.

Saudaraku, semoga Allah mengkaruniakan kekuatan pada kita untuk memikul tanggung jawab mulia ini.

Imam Ahmad meriwayatkan sebuah kisah, ketika ada seorang pemuda dalam keadaan sekarat. Rasulullah membimbingnya mengatakan “Laa ilaaha illallah”, tapi pemuda itu tidak bisa mengatakannya. Padahal, menurut orang-orang yang mengenalnya, pemuda itu termasuk orang yang rajin shalat. Akhirnya terbetik kabar bahwa ia mempunyai masalah pada Ibunya.

Mendengar hal itu, Rasul segera memanggil ibu pemuda tersebut. “Engkau lihat, aku sudah sediakan api yang menyala, bila engkau memaafkan anakmu maka akan kami biarkan dia, tapi bila tidak, kami akan bakar dia dengan api ini. Apakah engkau akan memaafkannya?” kata Rasulullah.

Naluri kasih sayang sang ibu pun tersentuh hingga ia mengatakan bersedia memaafkan anaknya. “Ya Allah, aku bersaksi pada-Mu, dan aku bersaksi kepada Rasul-Mu bahwa aku ridha dengan anakku."

Setelah itu barulah pemuda itu bisa mengatakan, Laa ilaaha illallah. Rasulullah bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari neraka….”

Saudaraku,

Nikmat terindah bagi keluarga yang tumbuh dalam ketaatan adalah, Allah akan mempertemukan mereka di surga yang abadi. Allah swt berfirman. “Dan orang-orang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka.” (QS. Ath-Thur : 21). Demikianlah, keberadaan orang tua yang shalih bisa menjadi sebab masuknya anak-anak dan keluarga yang lain ke dalam surga.

Dalam Al I’tiqad, Imam Baihaqi meriwayatkan sebuah hadits dengan sanad kepada Ibnu Abbas. Bahwa setelah Allah menurunkan surat An-Najm ayat 39 yang artinya, “Tidak ada (pahala) bagi manusia kecuali sebatas apa yang diupayakannya”. Allah menurunkan pula surat Ath Thur ayat 21 “wa alhaqnaa bihim dzurriyatahum; Kami pertemukan mereka dengan keturunan mereka". Ibnu Abbas mengomentari bahwa yang membuat mereka dipertemukan itu adalah keimanan. “Allah memasukkan anak-anak dan keturunan itu ke surga, karena kebaikan dan keshalihan orang tua mereka“, begitu katanya.

Riwayat lain menyebutkan bahwa ayat “wa alhaqnaa bihim dzurriyatahum” itu berarti Allah swt mengangkat keturunan orang mukmin bersama orang tuanya dalam tingkatan yang sama di surga, meski mereka mungkin tidak sama amalnya dengan orang tua mereka.

Ibnu Hajar menyebutkan sebuah hadits, bahwa Haritsah bin Nu’man datang kepada Nabi saw ketika Nabi tengah mendoakan seseorang. Haritsah duduk dan tidak memberi salam. Jibril bertanya, “Kenapa ia tidak memberi salam, jika memberi salam niscaya akan kami balas salamnya”. Nabi menjawab, “Apakah engkau mengenal orang ini?” Jibril berkata, “Ya, dia adalah satu dari 80 orang yang bersabar dalam perang Hunain, dan diberi rizki oleh Allah serta diberi rizki anak-anak mereka akan masuk surga (Al Ishabah ,1/312). Subhanallah. Begitulah penghargaan Allah swt terhadap orang tua yang shalih.

Saudaraku, sampai di sini mengertilah kita makna perkataan Sa’id bin Musayyib, “lnni la ushalli fa adzkuru waladi, fa aziidu fi shalati; Sesungguhnya aku sholat, dan aku teringat dengan anakku, lalu kutambahkan lagi shalatku."

Di Kutip Dari Buku “Mencari Mutiara Di Dasar Hati”

Karya Muhammad Nursani, Penerbit Tarbawi

Nasihat-Nasihat Rasulullah Bagi Para Istri yang Mendambakan Surga

Nasihat untuk istri shalihah

1. Menerima dengan ikhlas kepemimpinan suami dan qanaah kepadanya

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)." (An-Nisa: 34)

“…. Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah: 228)

2. Keridhaan suami atas sikap istri adalah pintu surga bagi istri

“Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab: “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” tanya Rasulullah lagi. Ia menjawab: “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah bersabda: “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad dan selainnya)

“Jika wanita mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, memelihara kemaluannya, dan menaati suaminya, maka dikatakan kepadanya (pada hari Kiamat): ‘Masuklah ke dalam Surga dari pintu manapun yang kamu suka’”. (HR. Ahmad)

3. Mentaati suami, kecuali dalam perkara maksiat

“Hanyalah ketaatan itu dalam perkara yang ma’ruf.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Ahmad)

“Dan para istri yang kalian khawatirkan (kalian ketahui dan yakini) nusyuznya maka hendaklah kalian menasihati mereka, meninggalkan mereka di tempat tidur, dan memukul mereka. Kemudian jika mereka menaati kalian maka janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka.” (An-Nisa`: 34)

“Rasulullah SAW pernah ditanya tentang isteri yang baik. Beliau menjawab: Apabila diperintah, ia selalu taat, apabila dipandang menyenangkan, dan ia selalu menjaga diri dan harta suami (manakala suaminya tidak ada)” (HR. Nasa`i)

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak ajakan suaminya melainkan yang di langit (penduduk langit) murka pada istri tersebut sampai suaminya ridha kepadanya.” (HR. Muslim)

"Tidaklah seorang mukmin mengambil manfaat setelah ketakwaan kepada Allah SWT yang lebih baik daripada istri shalihah: jika ia menyuruhnya, ia menaatinya; jika ia memandangnya, ia menyenangkan hatinya; jika ia bersumpah kepadanya, ia menunaikan sumpahnya; dan jia ia sedang pergi darinya, ia memelihara kesucian diri dan menjaga harta suaminya.” (HR. Ibnu Majah)

4. Membantu suami dalam menegakkan agama dan memelihara kehormatannya

“Harta yang utama adalah lisan yang senantiasa berdzikir, hati yang senantiasa bersyukur dan istri beriman yang membantu suami dalam menegakkan bangunan imannya”. (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)

“Wanita itu pemimpin di rumah suaminya.” (HR. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi)

“Sebaik-baiknya istri kalian ialah yang penuh kasih dan taat terhadap suaminya jika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuk-buruk istri kalian ialah yang bersolek dan banyak akal (untuk memperdaya suaminya); mereka adalah munafik, yang tidak akan masuk Surga dari mereka kecuali seperti gagak yang kedua kaki dan paruhnya berwarna merah.” (HR. Abu Nu’aim)

“Wanita manapun yang menanggalkan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah merusak tabir-Nya darinya.” (HR. At-Tirmidzi)

5. Tidak keluar rumah kecuali atas izin suami

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. ….” (Al-Ahzab: 33)

“…..janganlah ia keluar rumah dalam keadaan suaminya tidak ridha.” (HR. Baihaqi dan Hakim)

“Jika istri salah seorang dari kalian meminta izin untuk pergi ke masjid, maka janganlah menghalanginya.” (HR. Bukhari, Muslim, dan yang lainnya)

“Shalatnya seorang wanita di rumahnya lebih utama dari shalatnya di kamarnya, shalatnya di bilik khususnya lebih utama dari shalatnya di rumahnya.” (HR. Abu-Dawud)

6. Tidak berpuasa sunnah kecuali atas izin suami

“Tidak halal bagi wanita melaksanakan puasa, sedangkan suaminya ada di rumah, kecuali dengan seizinnya.” (HR. Al-Bukhari, dan Muslim)

7. Tidak menyakiti suami, serta tidak menuntut kepadanya sesuatu yang tidak dibutuhkan dan melebihi kesanggupan suami

“Tidaklah seorang wanita menyakiti hati suaminya di dunia, melainkan istrinya yang berasal dari kalangan bidadari (di surga) berkata: ‘Jangan sakiti dia, semoga Allah membinasakanmu. Ia hanyalah seorang yang lemah yang nyaris meninggalkanmu (untuk pergi) kepada kami’ ” (HR. At-Tirmidzi)

“Ridhalah dengan apa yang Allah berikan kepadamu, niscaya engkau menjadi manusia paling kaya.” (HR. Al-Bukhari)

“Allah tidak memandang seorang wanita yang tidak berterima kasih kepada suaminya, padahal dia butuh kepadanya.” (HR. An-Nasai)

“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?”
Beliau menjawab: “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka pada suatu masa, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata: ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

8. Tidak boleh mengizinkan seseorang masuk ke rumah suami kecuali dengan izin suami

“Ketahuilah, kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian dan mereka pun memiliki hak terhadap kalian. Hak kalian terhadap mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan seorang yang tidak kalian sukai untuk menginjak permadani kalian dan mereka tidak boleh mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian. Sedangkan hak mereka terhadap kalian adalah kalian berbuat baik terhadap mereka dalam hal pakaian dan makanan mereka.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibn Majah)

9. Tidak boleh menginfaqkan sebagian hartanya kecuali atas izin suami

“Seorang istiri tidak boleh menginfakkan sebagian harta suami kecuali dengan izinnya” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Hasan)